Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

Terimalah Setiap Pemberian Allah dengan Rela Hati, Niscaya Anda Menjadi Manusia Paling Kaya

Sebelumnya, hal ini telah banyak dijelaskan; yakni beberapa makna dan faedah dari kerelaan hati seseorang dalam menerima setiap pemberian atau ketentuan Allah. Namun, kali ini saya akan membahasnya secara lebih panjang lebar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Singkatnya, makna sikap ini adalah bahwa Anda harus rela hati dan puas dengan setiap pemberian Allah; baik itu yang berupa raga, harta, anak, tempat tinggal ataupun bakat kemampuan. Dan, makna inilah yang tersirat dari ayat al-Qur'an berikut , {Sebab itu, berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.} (QS. Al-A'raf: 144) Sebagian besar ulama salafus salih dan generasi awal umat ini adalah orang-orang yang secara materi termasuk fakir miskin. Mereka tidak memiliki harta yang berlimpah, rumah yang megah, kendaraan yang bagus, dan juga pengawal pribadi. Meski demikian, mereka ternyata mampu membuat kehidupan ini justru lebih bermakna serta membuat dir

Memaknai Kegagalan

Seperti bayi yang tak diinginkan kelahirannya, tapi menjadi orang paling berguna ketika dewasa, daripada saudara-saudaranya. Seberti anak kecil yang menangis, menjerit dan tidak mau lagi bangun ketika ia belajar jalan, tapi terus mencoba hingga bisa berlari. Seperti ikhwah yang tdk bisa menikah dengan akhwat yang di idamka, tapi ternyata ia dijodohkan dengan seorang akhwat yang lebih baik dr ia idamkan. Tamsil ini barangkali cocok untuk mengibaratkan sebuah kegagalan. Kegagalan, adalah realita yang –tak dipungkiri- tidak pernah diinginkan kehadirannya, tapi ternyata membawa hikmah yang luar biasa di balik punggungnya. Meski demikian, wajar jika tak seroang pun pernah menginginkan kegagalan menyapa dirinya. Itu karena sang hikmah tak pernah mau menampakkan diri tepat pada saat kegagalan menghampiri. Yakinlah dibalik kegagalan itu ada hikmah yang luar biasa, namun celaka pulalah bagi yang tidak bisa melihat hikmah itu. Kegagalan, apapun bentuknya selagi masih di dunia bukanlah kegagalan