oleh Muhammad Asfar “Empathy is not about fixing. It's about feeling with.” Mendengar Itu Mudah. Tapi Mendengar dengan Empati? Kita semua bisa mendengar . Tapi tidak semua bisa mengerti . Karena mendengar sejati bukan tentang telinga tapi hati. Stephen Covey menyebutnya: Empathic Listening — mendengar untuk memahami, bukan untuk merespons. Kenapa Mendengar Empatik Itu Sulit? Karena kita sering: Terburu-buru memberi solusi Merasa tahu isi hati orang lain Tidak tahan dalam keheningan Ingin menunjukkan kita lebih tahu Kita tidak sedang mendengar untuk mengerti , tapi untuk menang . Empati Bukan Diam. Tapi Hadir. Mendengar dengan empati adalah hadir secara penuh. Tanpa menghakimi. Tanpa langsung menyela. Tanpa mengalihkan cerita ke diri sendiri. Kalimat empati terdengar seperti: “Aku bisa bayangkan betapa beratnya itu.” “Kamu nggak sendirian.” “Terima kasih sudah cerita. Aku dengerin, ya.” Dan kadang… cukup diam dan hadir, sudah sangat me...
oleh Muhammad Asfar Most people do not listen with the intent to understand; they listen with the intent to reply. Stephen R. Covey Apa Makna Habit 5 ini? Habit ini mengajarkan bahwa komunikasi yang paling kuat tidak dimulai dari bicara, tetapi dari mendengar dengan empati . Banyak orang mendengar untuk membalas Tapi sedikit yang mendengar untuk memahami. Habit 5 adalah kunci untuk: Hubungan yang sehat Kepemimpinan yang berpengaruh Komunikasi yang menyembuhkan Pola Lama: Ingin Didengar Terlebih Dahulu Kita sering ingin langsung dimengerti: Ingin pasangan paham perasaan kita Ingin anak patuh pada nasihat kita Ingin bawahan mengikuti arahan kita Padahal... kita belum benar-benar hadir untuk mereka. Kita belum memahami latar belakang, emosi, atau cara pandang mereka. Apa Itu Mendengar dengan Empati? Bukan sekadar diam. Bukan hanya menyimak. Tapi: Hadir utuh Tidak menghakimi Tidak memaksakan solusi Mendengar isi kata dan isi hati Covey menyebutnya sebagai: Empathic Listenin...