Langsung ke konten utama

Pelatihan Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sistem Jaminan Halal pada UKM Durian Holic

 

Produk pangan yang aman dan halal merupakan tuntutan konsumen yang harus disediakan oleh produsen pangan. Pangan yang aman diperoleh melalui penerapan cara produksi pangan yang baik atau Good Manufacturing Paractice (GMP) dalam usaha/industri makanan. Demikian juga dengan jaminan halal diperoleh dengan menerapkan Sistem jaminan Halal pada produk.

Berdasarkan hal tersebut mendorong beberapa Dosen Universitas Hasanuddin melakukan Sosialisasi dan pelatihan penerapan GMP dan sistem jaminan halal pada UKM Durian Holic. Mereka tergabung dalam Tim pengabdian pada masyarakat melalui program Kemitraan pada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Ristekdikti.  Tim tersebut adalah Prof. Dr. Meta Mahendradatta dan Dr. Muhammad Asfar, STP., M.SI dari program studi Ilmu dan Teknologi Pangan serta Muh Fajaruddin Natsir, SKM, M.Kes dari program studi Kesehatan Masyarakat. UKM Durian Holic merupakan salah satu UKM mitra binaan Universitas Hasanuddin khususnya Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan.

Dalam kegiatan tersebut, Prof. Meta menyampaikan materi "Higienitas produksi dan karyawan". Beliau memaparkan bahwa makanan itu harus menarik dari sisi warna, aroma dan kenampakannya, enak rasanya, bergizi, aman dan halal. Aman itu berarti makanan harus bebas dari cemaran mikroba, bahan kimia/fisik yang berbahaya. Terkadang produsen makanan mengabaikan sisi aman ini dan lebih menonjolkan sisi menarik dan enaknya saja. Untuk menghasilkan makanan yang aman, maka higienitas harus dijaga. Higienitas merujuk kepada kondisi dan praktek yang membantu mengutamakan kesehatan dan menghindari perebakan penyakit. Higienitas terdiri dari higienitas personal dan produksi. Higienitas personal merujuk pada pengutamaan kebersihan tubuh, sedangkan higienitas produksi merujuk kepada pengutamaan proses kebersihan pengolahan dari bahan mentah hingga hingga menjadi produk. 



Terkait dengan halal, dalam pelatihan tersebut disampaikan bahwa kepercayan konsumen akan suatu produk sangat ditentukan oleh legalitas produk tersebut termasuk sertifikasi halal. Makin lengkap informasi legalitas suatu produk maka makin tinggi tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Jika sudah percaya maka tidak akan ragu untuk membeli dan mengkomsumsinya. Terkait dengan sertifikasi halal, pemerintah telah mengatur dalam Undang-Undang (UU) No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan mendorong UKM Durian Holic untuk dapat memperoleh Piagam Bintang satu Keamanan pangan dari BPOM sebagai bentuk penerapan GMP dan memperoleh sertifikasi Halal dari LPPOM MUI dari penerapan sistem jaminan halal dalam proses produksinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencoklatan Enzimatis

Tipe pencoklatan ini terjadi pada beberapa buah dan sayuran seperti kentang, apel, dan pisang apabila jaringannya memar, dipotong, dikupas kena penyakit atau karena kondisi yang tidak normal. Jaringan yang memar akan cepat menjadi gelap apabila kontak denga udara, atau disebabkan oleh konversi senyawa fenol menjadi melanin berwarna coklat. Enzim yang berperan dalam reaklsi pencoklatan ada beberapa macam seperti poifenol oksidase atau fenolase (o-difinol : oksigen oksidoreduktase, EC 1.10.3.1). untuk berlangsungnya reaksi pencoklatan yang dikatalis oleh enzimtersebut maka harus tersedia gugus prostetik Cu2+ dan oksigen. Tembaga dalambentuk monovalen dijumpai pada fenolase jamur merang, sedangkan bentuk divalennya terdapat pada enzim kentang, fenolase diklasifikasikan sebagai suatu oksidase-reduktase dan fungsi oksigen adalah sebagai aseptor hidrogen. Enzim ini juga terdapat dalam kapang dan beberapa jaringan hewan, tetapi perannanya tidak penting ditinjau dari segi sistem pangan. Me...

Makanan yang bersifat asam dan basa

Siang itu kami dipanggil menghadap pimpinan. Beliau mau tahu berkembangan selama beberapa hari ini selama ia tinggalkan kantor. Beliau dari kuala Lumpur berobat. setelah ku jelaskan beberapa perkembangan beberapa hari ini. akhirnya ia angkat bicara tentang sakit yang beliau derita. Untuk masa penyembuhan disarankan untuk mengkomsumsi makanan yang besifat basa dan menghindari makanan yang bersifat asam katanya di akhir penjelasannya. "tau makanan yang bersifat asam?" tanya beliau menguji kami ini dia nih tabel makanan asam basanya : Sebaiknya lebih banyak mengkonsumsi makanan yang basa dibandingkan dengan makanan yang asam. Jika banyak makan makanan yang bersifat asam maka segera seimbangkan dengan makanan yang bersifat basa. Atas dasar itulah maka sate kambing (berkadar asam tinggi) selalu dilengkapi dengan bawang (berkadar basa tinggi), coklat (chocolate) diisi dengan almond, dstnya.

Menikah/Walimah

Hampir setiap ketemu dengan teman-teman lama ada satu pertanyaan yang tak pernah terlupakan mereka tanyakan. seakan-akan mereka telah sepakat ketika bertemu dengan ana mereka bertanya ; - antum sudah walimah ? ana jawab "belum". - Kapan? antum ini sudah pantas untuk segera walimah !!. ana jawab "Doakan saja akh, semoga Allah Mudahkan urusannya dan menujukkan akhwat yang terbaik". - segerakanmi akhi!!! ana jawab "aamiiin, aamiin, aamiin ya rabbal 'alamin". mungkin seperti itulah inti pertanyan mereka. ana pun kalo ketemu dengan teman2 lama. Untuk membuka bicaraan biasanya juga tanya2 seperti itu, walaupun ana sudah tau teman ini belum menikah. sampai2 ana pernah ketemu teman SMA, ia juga menyampaikan hal yang sama seperti yang saya ceritakan diatas. kurang lebih dia katakan: kenapa yah kalo ketemu teman topik walimah terus dibicarakan, antum juga bicara soal walimah!!. saya katakan mungkin sudah waktunya kita pikirkan untuk segera menikah akhi. he..h...