Menikah atau Lanjut S2 ? bag. 1

Akhir tahun lalu 2008, dalam suasana kekeluargaan berkumpullah kami sekeluarga setalah sekian bulan berpisah. Kedua orang tuaku tinggal di Daerah Bulukumba, kakakku dan istrinya serta saya tinggal dimakassar, kami harus berpisah karna kami bersaudara kerja di makassar. aku hanya dua saudara. Dalam suasana keceriaan itu tiba2 saya yang menjadi topik pembicaraan.
Inti pembicaraan itu adalah tawaran dari orang tuaku untuk menentukan pilihan. "MENIKAH atau Lanjut Studi S2?" harus pilih salah satunya tidak boleh dua-duanya. kalau pilih menikah maka kami siapkan uangnya artinya kalo mau lanjud S2 pake dana sendiri bukan tanggungan kami. kalau pilih Lanjud S2 maka kami siap biayai tapi dengan konsekwensi menikah di tunda sampai selesai S2" seperti itulah tawarannya.
Ya sambil senyum2 liat kekakak iparku. aku bilang waktu itu, saya mau lanjut S2 karena tahun depan Prodi ilmu pangan akan dibuka di UNHAS. Saya bisa kuliah sambil kerja.
Waktu pun berlalu, awal 2009 saya besiap mendaftar S2 ilmu pangan di Unhas, aku sudah ambil formulir waktu itu. tapi ternyata prodi ilmu pangan masih dalam proses perijnan untuk di buka, informasi dari yang mengurusnya mengatakan akhir bulan 3 akan keluar ijinnya karena tinggal persentase di komisi 1 senat UNhas. bulan 3 pun berlalu tak ada tanda2 prodi S2 ilmu pangan akan dibuka. akhirnya info terakhir menagatakan insyaAllah nanti tahun depan akan di buka. Yah sudahlah pikirku waktu itu, sempat sih terlintas untuk lanjut ke jawa. tapi.....banyak pertimbangan.
Akhirnya ku putuskan untuk mengambil pilahan keduaku untuk menikah saja. Ku pikir Mungkin Allah tunjjukan jalan bagi saya untuk menikah saja, inilah pilihan terbaikmungkin, karena prodi yang kan kumasuki belum terbuka. keputusan itu pun kusamapaikan ke orangtuaku, merekapun merespon dengan baik.
Mulailah proses itu dari awal, ada seorang akhwat yang saya suka (kami tidak saling mengenal), setelah tanya2 sana sini, akhirnya ku putuskan memulai proses dengan dia. Silaturahim ke rumahnya bersama seorang ikhwah yang temani, waktu itu hanya ibunya yang ada. waktu itu belum mengutarakan sih maksudnya. yah, hanya silaturahim saja, begitu alasan kami. walau mungkin sang ibu sudah bisa menerka maksud kami, wallahu'alam.
Setelah merasa cukup info tentangnya, ku putuskan menjalaninya lewat jalur keluarga saja bukan jalur lembaga sakina. Waktu itu kami sudah siap untuk datang ke rumahnya sang akhwat membicarakan lebih serius. kami sudah janjian untuk menunggu kami . Namun
mereka mau konfirmasi dulu ke akhwatnya, sudah mau tidak menikah?. Setalah konfir, jawaban sang akhwat masih belum mau menikah karena mau konsen dulu selesaikan studinya. yah.... tidak jadi deh.
waktupun berlanjut....
bersambung !!!
adzan duhur sudah berkumandang solat dulu ah....



Komentar

The Sumaryanto Center mengatakan…
Assalamualaikum. Afwan akh antum dah nikah belum??Hehehehe

Postingan populer dari blog ini

Makanan yang bersifat asam dan basa

Makanan yang bersifat asam dan basa (Lanjutan)

TERONG BELANDA