Amalan Ringan Pahala Besar IV

1. Menyantuni anak yatim dan janda pahalanya seperti jihad dan sholat malam terus menerus serta puasa sepanjang masa
Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَكَالْقَائِمِ لَا يَفْتُرُ وَكَالصَّائِمِ لَا يُفْطِرُ (متفق عليه)
Artinya : Barang siapa yang berusaha membantu janda dan orang miskin maka sama artinya dengan berjuang dijalan Allah. Dan sepertinya beliau bersabda : “atau seperti orang yang selalu sholat sepanjang malam tidak pernah putus dan seperti orang yang berpuasa tidak pernah berbuka”. (Hadits disepakati oleh Bukhari dan Muslim)

2. Beberapa amalan yang pahalanya mengalir terus sampai hari kiamat
a. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم)

Artinya : Jika seorang manusia mati maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang senantiasa mendoakannya. (Hr. Muslim)

b. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Artinya :”Diantara yang akan ditemui seorang mu’min dari amal dan kebaikannya sepeninggalnya adalah : Ilmu yang diajarkan dan disebar-luaskan, anak sholeh yang ditinggalkannya, Al Qur’an yang ia wariskan, masjid yang ia bangun, rumah yang ia bangun dan digunakan untuk fie sabilillah, sungai (mata air) yang ia gali, dan sedekah yang ia infakkan dari harta kekayaannya semasa sehatnya dan semasa hidupnya, niscaya itu semua akan ditemuinya sepeninggalnya. (HR Ibnu Majah. Dianggap hasan oleh Al Abani)

3. Do’a anak akan mengangkat derajat orang tua di surga

Dari Abu Hurairah ra, Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ (رواه احمد وابن ماحه)

Artinya : Sesungguhnya Allah azza Wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang sholeh di dalam surga, hamba itu kemudian bertanya :”Yaa Rabbi, darimana derajat ini aku peroleh ?”. Allah Azza Wajalla menjawab :”karena anakmu memintakan ampun kepadaKu”. (Hr. Ahmad dan Ibnu Majah. Dianggap shohih oleh Al Albani)

4. Orang sakit akan mendapat pahala dari amalan kebiasaannya walaupun ia tidak beramal lagi.

Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

ويقول عز وجل انا قيدت عبدى وابتليته فا جروا له كما كنتم تجرون له وهو صحيح (رواه احمد)

Artinya : Dan Allah azza Wajalla berfirman :”Akulah yang menggenggam hambaKu dan yang menimpakan musibah kepadanya. Aku akan memberikan pahala kepadanya sebagaimana kamu sekalian memperoleh pahala ketika dalam keadaan sehat”. (Hr. Ahmad. Dianggap hasan oleh Al Albani dengan memiliki beberapa syahid)

5. Musafir dan orang sakit akan mendapat pahala dari amalan kebiasaannya walaupun ia tidak beramal

Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا (رواه البخا رى)
Artinya : Apabila seorang hamba itu sakit atau sedang bepergian maka dicatat baginya amal perbuatan seperti yang biasa dikerjakan pada waktu ia tidak bepergian dan waktu ia sehat. (Hr. Bukhari)
6. Bacaan ketika ditimpa musibah sehingga Allah mengganti yang lebih baik.

Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :”Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah kemudian mengucapkan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah :

انا لله وانآاليه راجعون اللهم اجر نى في مصيبتى واخلفلى خيرا منها

(Sesungguhnya kami ini milik Allah dan kami akan kembali kepadaNya. Yaa Allah, berikanlah aku pahala dalam musibah yang menimpa aku ini dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya), melainkan Allah akan mengganti untuknya sesuatu yang lebih baik darinya”. (Hr. Muslim)

7. Pahala sedekah akan berkembang sebagaimana beranak-pianaknya kuda piaraan.
Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلَا يَصْعَدُ إِلَى اللَّهِ إِلَّا الطَّيِّبُ فَإِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهَا كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ (متفق عليه)
Artinya : Barang siapa bersedekah senilai sebutir kurma dari hasil usaha yang baik (halal) dimana tidak akan naik disisi Allah (tidak diterima) kecuali yang baik (halal) maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya kemudian memelihara (mengembangkannya) untuk orang yang bersedekah itu sebagaimana salah seorang diantara kamu sekalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi sebesar gunung. (Hadits disepakati oleh Bukhari dan Muslim)

8. Para Syuhadaa akan mendapat enam keistimewaan
Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْروَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ الْيَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ (رواه الترمذى)
Artinya : Orang yang mati syahid memiliki enam keistimewaan yaitu : diampuni dosa-dosanya sejak mula pertama dia berjuang; diperlihatkan tempatnya di dalam surga; dilindungi dari azab kubur dan terjamin keamanannya dari mala-petaka besar; dipakaikan mahkota kemuliaan dengan Al Yaquut yang lebih berharga daripada dunia dan isinya; dikawinkan dengan 72 (tujuh puluh dua) bidadari; diperkenankan memberi syafaat kepada 70 (tujuh puluh) orang keluarganya. (Hr. Tirmidzi dan dia mengatakan hadits hasan. Dianggap shohih oleh Al Albani)

9. Memohon mati syahid akan diberikan kepadanya derajat mati syahid walaupun mati di atas tempat tidurnya.

a. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ (رواه مسلم)
Artinya : Barang siapa yang meminta dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk mati syahid maka Allah akan menyampaikannya ketingkat orang yang mati syahid walaupun ia mati di atas ranjangnya. (Hr. Muslim)

b. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ طَلَبَ الشَّهَادَةَ صَادِقًا أُعْطِيَهَا وَلَوْ لَمْ تُصِبْهُ (رواه مسلم)
Artinya : Barang siapa yang memohon mati syahid dengan sungguh-sungguh niscaya akan diberikan pahalanya sekalipun ia tidak mati terbunuh. (Hr. Muslim)

10. Besarnya pahala menjaga di wilayah perbatasan perang.
a. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
رِبَاطُ يَوْمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا وَمَوْضِعُ سَوْطِ أَحَدِكُمْ مِنْ الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا وَالرَّوْحَةُ يَرُوحُهَا الْعَبْدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ الْغَدْوَةُ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا (رواه البخارى)

Artinya : Menjaga digaris depan perjuangan fie sabilillah sehari saja lebih baik daripada dunia dan isinya. Dan tempat cemeti salah seorang kamu di surga lebih berharga daripada dunia dan isinya. (Hr. Al Bukhari)

b. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
رِبَاطُ يَوْمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ يَوْمٍ فِيمَا سِوَاهُ مِنْ الْمَنَازِلِ (رواه التر مذى)
Artinya : Menjaga di garis depan fie sabilillah sehari lebih baik daripada seribu hari di tempat lain. (Hr. Tirmidzi, hadits ini hasan shohih. Dihasankan oleh Al Albani)
c. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
موقف ساعة فى سبيل الله خير من قيام ليلة القدر عند الحجر الاسود (رواه البيهقى)

Artinya : Berada diperjuangan fie sabilillah satu jam lebih baik daripada sholat malam pada malam lailatul qadri di sisi hajar aswad. (Hr. al Baihaqiy. Dianggap shohih oleh Al Albani)

d. Rosulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Menjaga digaris depan dalam perjuangan fie sabilillah sehari semalam lebih baik daripada puasa dan bangun malam (sholat malam) sebulan penuh, dan jika mati ketika itu dilanjutkan amal yang biasa dikerjakan dan diberi penuh rezekinya dan selamat dari fitnah kubur. (Hr. Muslim)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan yang bersifat asam dan basa

Makanan yang bersifat asam dan basa (Lanjutan)

TERONG BELANDA