oleh Muhammad Asfar
“Hidup kita tidak ditentukan oleh keadaan, tapi oleh cara kita memaknai dan menyikapinya.”
Perubahan Hidup Dimulai dari Pikiran
Banyak orang berharap hidupnya berubah.
Ingin rezeki lebih lancar.
Ingin relasi lebih hangat.
Ingin karier lebih bermakna.
Tapi tidak sadar:
Yang pertama harus diubah bukan pekerjaan, pasangan, atau lingkungan… tapi pola pikir.
Karena sebagaimana kata Covey:
“All things are created twice: first in the mind, then in reality.”
Scarcity Mindset: Pola Pikir yang Mengkerdilkan
Pola pikir sempit atau scarcity mindset adalah pola pikir yang:
-
Takut kekurangan
(“Kalau aku berbagi, nanti aku tidak cukup”) -
Mudah iri
(“Kenapa dia bisa duluan, padahal aku lebih layak?”) -
Penuh syak wasangka pada rezeki Allah
(“Kenapa belum datang-datang juga padaku?”)
Scarcity mindset bukan cuma menyulitkan hubungan.
Ia membebani hati.
Ia menciptakan ketakutan di kepala, dan kecemasan dalam langkah.
Abundance Mindset Mengubah Segalanya
Ketika pola pikir digeser:
➡️ Dari ketakutan → ke kepercayaan
➡️ Dari kekurangan → ke kelapangan
➡️ Dari bersaing → ke berbagi
Hidup menjadi lapang.
Bukan karena semuanya langsung berubah…
Tapi karena cara kita memandang semuanya berubah.
Tapi, Bagaimana Cara Merubah Pola Pikir?
“Merubah pola pikir adalah jihad dalam sunyi.”
Karena itu bukan pekerjaan semalam, tapi kebiasaan hati yang terus dilatih.
Berikut 3 langkah kecil namun konsisten:
1. Sadari Pola Lama Saat Ia Muncul
Setiap kali muncul pikiran:
“Dia lebih sukses, aku ketinggalan…”
Segera ganti dengan:
“Rezeki Allah luas. Aku akan tiba di waktuku.”
2. Ucapkan Doa & Afirmasi Positif
“Ya Allah, cukupkan hatiku dengan keyakinan bahwa Engkau Maha Kaya, dan bahwa Engkau tidak akan melupakan bahagianku.”
Latih mulut kita untuk berbicara dengan harapan, bukan kekhawatiran.
3. Bergaullah dengan Orang yang Berpikir Lapang
Pola pikir menular.
Bersahabatlah dengan mereka yang:
- Suka memberi
- Tidak mudah iri
- Sering menyemangati, bukan menyalahkan
Karena hati yang lapang menular lewat percakapan sederhana.
Refleksi untuk Diri
- Apakah saya lebih sering berpikir dalam mode kekurangan atau kelimpahan?
- Apakah saya yakin Allah bisa memberi tanpa batas waktu dan cara?
- Siapa yang saya iri selama ini — dan kenapa?
“Merubah hidup tidak harus dengan ganti pekerjaan atau pindah kota.”
“Cukup ganti cara berpikir dan hidup akan terasa sangat berbeda.”
Percaya bahwa Allah Maha Kaya adalah pondasi.
Dan melatih cara pikir keberlimpahan adalah amal jiwa yang terus-menerus.
Mari terus berlatih. Karena saat hati lapang, langkah pun terasa ringan.
Komentar