Langsung ke konten utama

Tiga Tanda Orang yang Belum Efektif dan Cara Mengubahnya

oleh Muhammad Asfar

“Sibuk belum tentu produktif. Berhasil belum tentu efektif.”

Banyak orang tampak aktif, ia bekerja, hadir di banyak kegiatan, memenuhi agenda harian. Tapi ketika hari berakhir, ada perasaan kosong dan tidak puas. Mengapa?, Karena aktivitas tidak selalu berarti efektivitas. Efektivitas bukan soal banyaknya kegiatan, tapi soal apakah kegiatan itu mengarah ke tujuan yang benar, dilakukan dengan cara yang benar, dan memberi dampak yang benar.

Berikut tiga tanda umum orang yang belum efektif  dan cara mengubahnya.

 1. Sibuk dengan Hal yang Tidak Penting

“Aku tidak sempat hal penting karena terlalu sibuk hal yang mendesak.”

Ciri-ciri:

  • Selalu tergesa-gesa, tapi tidak punya prioritas.
  • Banyak “to-do list”, tapi jarang menyentuh hal strategis.
  • Merespons semua pesan, panggilan, permintaan — tanpa filter.

Solusi:

  • Terapkan Habit 3: Put First Things First.
  • Gunakan prinsip “penting vs mendesak” (Time Management Matrix).
  • Luangkan waktu untuk pekerjaan berdampak jangka panjang.

2. Menyalahkan Orang Lain atau Keadaan

“Aku begini karena atasan, cuaca, sistem, pasangan, keadaan…”

Ciri-ciri:

  • Merasa tidak punya pilihan.
  • Bicara dengan kata-kata seperti “terpaksa”, “sudah nasib”.
  • Mudah menyerah dan reaktif terhadap tekanan.

Solusi:

  • Bangun mindset proaktif (Habit 1).
  • Ganti bahasa reaktif: “Aku harus…” → “Aku memilih untuk…”
  • Fokus pada lingkaran pengaruh, bukan keluhan.

3. Tidak Tahu Tujuan Hidupnya

“Aku capek kerja, tapi nggak tahu ini semua untuk apa.”

Ciri-ciri:

  • Hidup seperti sedang “survive”, bukan “thrive”.
  • Menjalani rutinitas tanpa makna atau arah.
  • Sulit mengambil keputusan karena tidak punya kompas nilai.

Solusi:

  • Luangkan waktu untuk merenungkan nilai dan visi hidup.
  • Terapkan Habit 2: Begin with the End in Mind.
  • Tulis misi pribadi, atau bayangkan bagaimana ingin dikenang.

Di Titik Mana Kita Sekarang?

Efektivitas bukan status tapi proses. Tidak apa-apa kalau kita belum sepenuhnya efektif. Yang penting, kita sadar dan bergerak ke arah yang lebih baik.

Tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah aku terlalu sibuk untuk hal yang tidak penting?
  • Apakah aku sering menyalahkan luar, bukan memperbaiki dalam?
  • Apakah aku hidup dengan arah, atau sekadar mengikuti arus?

Saatnya Berubah

“Efektivitas dimulai ketika kita berhenti menyalahkan dan mulai memilih dengan sadar.”

Mulailah dari satu kebiasaan kecil.
Satu perubahan bahasa.
Satu prioritas harian.
Itu bisa jadi awal dari hidup yang lebih bermakna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencoklatan Enzimatis

Tipe pencoklatan ini terjadi pada beberapa buah dan sayuran seperti kentang, apel, dan pisang apabila jaringannya memar, dipotong, dikupas kena penyakit atau karena kondisi yang tidak normal. Jaringan yang memar akan cepat menjadi gelap apabila kontak denga udara, atau disebabkan oleh konversi senyawa fenol menjadi melanin berwarna coklat. Enzim yang berperan dalam reaklsi pencoklatan ada beberapa macam seperti poifenol oksidase atau fenolase (o-difinol : oksigen oksidoreduktase, EC 1.10.3.1). untuk berlangsungnya reaksi pencoklatan yang dikatalis oleh enzimtersebut maka harus tersedia gugus prostetik Cu2+ dan oksigen. Tembaga dalambentuk monovalen dijumpai pada fenolase jamur merang, sedangkan bentuk divalennya terdapat pada enzim kentang, fenolase diklasifikasikan sebagai suatu oksidase-reduktase dan fungsi oksigen adalah sebagai aseptor hidrogen. Enzim ini juga terdapat dalam kapang dan beberapa jaringan hewan, tetapi perannanya tidak penting ditinjau dari segi sistem pangan. Me...

Makanan yang bersifat asam dan basa

Siang itu kami dipanggil menghadap pimpinan. Beliau mau tahu berkembangan selama beberapa hari ini selama ia tinggalkan kantor. Beliau dari kuala Lumpur berobat. setelah ku jelaskan beberapa perkembangan beberapa hari ini. akhirnya ia angkat bicara tentang sakit yang beliau derita. Untuk masa penyembuhan disarankan untuk mengkomsumsi makanan yang besifat basa dan menghindari makanan yang bersifat asam katanya di akhir penjelasannya. "tau makanan yang bersifat asam?" tanya beliau menguji kami ini dia nih tabel makanan asam basanya : Sebaiknya lebih banyak mengkonsumsi makanan yang basa dibandingkan dengan makanan yang asam. Jika banyak makan makanan yang bersifat asam maka segera seimbangkan dengan makanan yang bersifat basa. Atas dasar itulah maka sate kambing (berkadar asam tinggi) selalu dilengkapi dengan bawang (berkadar basa tinggi), coklat (chocolate) diisi dengan almond, dstnya.

Menanamkan Mindset “Asah Gergaji” Sejak Dini: Bekal Hidup yang Bertumbuh

oleh Muhammad Asfar “Gagal itu wajar. Tapi tidak bertumbuh adalah masalah besar.” Untuk Anak-Anak: Belajar Itu Asah Diri, Bukan Beban Banyak anak merasa sekolah itu melelahkan. Kenapa? Karena mereka hanya diajak "mencapai nilai", bukan menumbuhkan diri . Dengan mindset sharpen the saw , anak-anak belajar: -        Bahwa membaca buku = menguatkan pikiran -        Bermain sehat & tidur cukup = merawat fisik -        Minta maaf dan berbagi = mengasah emosi -        Shalat & dzikir = mengisi batin dengan cahaya “Nak, kamu nggak harus jadi yang terbaik. Tapi kamu harus jadi versi terbaik dari dirimu hari ini.” Untuk Mahasiswa: Jangan Kejar Gelar, Kejarlah Kapasitas Mahasiswa hari ini mudah terjebak pada sibuk tugas tanpa makna, cemas dengan IPK dan membandingkan pencapaian di media sosial. Mindset sharpen the saw mengajarkan bukan hanya kerja ker...