Langsung ke konten utama

Sinergi Bagi Seorang Pengusaha: Dari Kompetisi ke Kolaborasi Berkah

oleh Muhammad Asfar

“Sendiri bisa cepat. Tapi bersama, kita bisa jauh. Asal bukan sekadar bersama tapi bersinergi.”

Sinergi Bukan Sekadar Kerjasama

Sebagai pengusaha, pasti telah bertemu banyak orang seperti  mitra, pesaing, pegawai, rekan komunitas, klien bahkan investor. Banyak di antara mereka pintar bekerja sama, tapi…
tidak semua bisa bersinergi. Karena sinergi itu lebih dalam dari sekadar berbagi kerja.
Sinergi adalah menyatukan visi, nilai, dan kepercayaan.

Memaknai Sinergi dalam Dunia Bisnis

Bagi saya, sinergi dalam bisnis artinya:

  1. Berani Mengakui Kelebihan Orang Lain.
    Saya tidak harus bisa segalanya. Saya perlu orang lain  yang lebih hebat, lebih teliti, lebih kreatif.
  2. Berpikir Bukan 'Apa Untungku?' Tapi 'Apa Manfaat Bersamanya?'
    Dalam sinergi sejati, kita mulai bertanya: “Apa hasil terbaik yang bisa muncul kalau kita satukan kekuatan?”
  3. Menumbuhkan Lingkungan yang Saling Percaya
    Tanpa kepercayaan, sinergi hanya jadi basa-basi.
    Tapi dengan kepercayaan, perbedaan jadi anugerah.

Tantangan Utama: Ego dan Ketidakterbukaan

Kadang kita ingin sinergi tapi tidak siap menerima masukan, merasa paling tahu, tidak jujur dalam komunikasi dan  takut berbagi “rahasia dapur”. Padahal, sinergi tumbuh ketika kita menundukkan ego dan mengangkat kepercayaan. 

Nilai Islam dalam Sinergi

“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa...”  (QS. Al-Ma’idah: 2)

Allah tidak hanya memerintahkan kita untuk bekerja, tapi bekerjasama dalam kebaikan dan ketakwaan. Maka, dalam bisnis tidak hanya cari mitra profesional,  tapi mitra yang punya nilai dan misi hidup serupa.

Sebagai pengusaha, saya percaya…

Bisnis terbaik bukan yang paling besar. Tapi yang paling berani menyatu dalam kebaikan. Karena rejeki Allah tidak terbatas. Dan ketika kita saling bersinergi, maka yang kita hasilkan bukan hanya produk… tapi keberkahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencoklatan Enzimatis

Tipe pencoklatan ini terjadi pada beberapa buah dan sayuran seperti kentang, apel, dan pisang apabila jaringannya memar, dipotong, dikupas kena penyakit atau karena kondisi yang tidak normal. Jaringan yang memar akan cepat menjadi gelap apabila kontak denga udara, atau disebabkan oleh konversi senyawa fenol menjadi melanin berwarna coklat. Enzim yang berperan dalam reaklsi pencoklatan ada beberapa macam seperti poifenol oksidase atau fenolase (o-difinol : oksigen oksidoreduktase, EC 1.10.3.1). untuk berlangsungnya reaksi pencoklatan yang dikatalis oleh enzimtersebut maka harus tersedia gugus prostetik Cu2+ dan oksigen. Tembaga dalambentuk monovalen dijumpai pada fenolase jamur merang, sedangkan bentuk divalennya terdapat pada enzim kentang, fenolase diklasifikasikan sebagai suatu oksidase-reduktase dan fungsi oksigen adalah sebagai aseptor hidrogen. Enzim ini juga terdapat dalam kapang dan beberapa jaringan hewan, tetapi perannanya tidak penting ditinjau dari segi sistem pangan. Me...

Makanan yang bersifat asam dan basa

Siang itu kami dipanggil menghadap pimpinan. Beliau mau tahu berkembangan selama beberapa hari ini selama ia tinggalkan kantor. Beliau dari kuala Lumpur berobat. setelah ku jelaskan beberapa perkembangan beberapa hari ini. akhirnya ia angkat bicara tentang sakit yang beliau derita. Untuk masa penyembuhan disarankan untuk mengkomsumsi makanan yang besifat basa dan menghindari makanan yang bersifat asam katanya di akhir penjelasannya. "tau makanan yang bersifat asam?" tanya beliau menguji kami ini dia nih tabel makanan asam basanya : Sebaiknya lebih banyak mengkonsumsi makanan yang basa dibandingkan dengan makanan yang asam. Jika banyak makan makanan yang bersifat asam maka segera seimbangkan dengan makanan yang bersifat basa. Atas dasar itulah maka sate kambing (berkadar asam tinggi) selalu dilengkapi dengan bawang (berkadar basa tinggi), coklat (chocolate) diisi dengan almond, dstnya.

Menanamkan Mindset “Asah Gergaji” Sejak Dini: Bekal Hidup yang Bertumbuh

oleh Muhammad Asfar “Gagal itu wajar. Tapi tidak bertumbuh adalah masalah besar.” Untuk Anak-Anak: Belajar Itu Asah Diri, Bukan Beban Banyak anak merasa sekolah itu melelahkan. Kenapa? Karena mereka hanya diajak "mencapai nilai", bukan menumbuhkan diri . Dengan mindset sharpen the saw , anak-anak belajar: -        Bahwa membaca buku = menguatkan pikiran -        Bermain sehat & tidur cukup = merawat fisik -        Minta maaf dan berbagi = mengasah emosi -        Shalat & dzikir = mengisi batin dengan cahaya “Nak, kamu nggak harus jadi yang terbaik. Tapi kamu harus jadi versi terbaik dari dirimu hari ini.” Untuk Mahasiswa: Jangan Kejar Gelar, Kejarlah Kapasitas Mahasiswa hari ini mudah terjebak pada sibuk tugas tanpa makna, cemas dengan IPK dan membandingkan pencapaian di media sosial. Mindset sharpen the saw mengajarkan bukan hanya kerja ker...